Mengenal Profesi Dokter Mata Ahli Kornea dan Bedah Refraktif

 



Dokter mata pakar kornea serta bedah refraktif ialah dokter yang mempunyai ketrampilan dalam mengatasi abnormalitas kornea mata serta menangani masalah refraksi, contohnya rabun jauh, rabun dekat, serta mata silinder. Dokter subspesialis ini sanggup lakukan beberapa cara bedah mata.


Masalah di mata sangat bermacam, dimulai dari yang enteng sampai berat. Masalah mata yang berbentuk enteng seperti konjungtivitis, umumnya bisa pulih sendirinya pada waktu 1–2 minggu.


Disamping itu, masalah mata yang termasuk berat kadang berbentuk permanen serta seringkali mengganggu pandangan, diantaranya abnormalitas refraksi, seperti mata silinder (astigmatisme), rabun jauh (miopi), serta rabun dekat (hipermetropi).


Masalah pandangan ini bisa diatasi oleh dokter mata pakar kornea serta bedah refraksi. Bedah refraksi ialah aksi operasi untuk menangani permasalahan ketajaman pandangan atau abnormalitas refraksi dengan melakukan perbaikan susunan kornea.


Penyakit yang Bisa Diatasi oleh Dokter Mata Pakar Kornea serta Bedah Refraktif Di bawah ini ialah gangguan-gangguan pandangan yang bisa diatasi oleh dokter mata pakar kornea serta bedah retraktif:


1. Astigmatisme Astigmatisme atau mata silinder ialah masalah pandangan karena abnormalitas di kelengkungan kornea atau lensa. Situasi ini dapat mengakibatkan pandangan jadi kabur, bagus di dalam jarak dekat atau jauh.


Ada gejala-gejala yang bisa berasal dari astigmatisme, salah satunya susah lihat saat malam hari, mata berasa gampang capek, seringkali menyipitkan mata waktu lihat suatu hal, mata peka pada sinar, serta seringkali pusing.


Untuk situasi yang kronis, pasien astigmatisme dapat alami pandangan ganda serta susah memusatkan pandangan.


2. Miopi Miopi atau rabun jauh satu diantara abnormalitas refraksi mata. Situasi ini berlangsung sebab bentuk mata begitu meliuk, hingga konsentrasi sinar yang masuk di mata tidak jatuh pas di retina mata, tetapi di depannya. Mengakibatkan, benda yang jaraknya jauh akan terlihat kabur.


Pasien rabun jauh akan kesusahan lihat benda atau membaca tulisan yang jaraknya jauh, contohnya tulisan di papan catat atau rambu jalan raya. Miopi bisa diatasi dengan pemakaian kacamata atau lensa contact minus serta operasi laser di kornea mata yang disebutkan LASIK.


3. Hipermetropi Rabun dekat atau hipermetropi ialah masalah pandangan jarak dekat. Pasien hipermetropi umumnya sanggup lihat secara jelas objek yang jaraknya jauh, tapi objek yang dekat malah nampak kabur atau kabur.


Hipermetropi berlangsung karena bentuk kornea yang begitu datar atau bola mata yang mencekung. Situasi ini dapat diatasi dengan pemakaian kacamata atau lensa contact plus dan aksi bedah refraksi di kornea mata.


4. Keratokonus Kornea mata umumnya terlihat bening serta berupa sedikit cembung. Kelengkungan serta beningnya kornea ini berperan untuk tangkap sinar serta memfokuskannya ke retina supaya pandangan terlihat jelas. Tetapi, di masalah spesifik, kornea mata dapat tipis serta beralih bentuk hingga terlihat seperti kerucut. Abnormalitas bentuk kornea mata ini disebutkan keratokonus. Keratokonus dapat mengakibatkan pandangan kabur serta membuat penderitanya gampang silau.


Di step awalnya, pemakaian kacamata atau lensa contact lunak menjadi jalan keluar untuk pasien keratokonus. Tetapi, bila situasi ini makin kronis, dokter akan merekomendasikan untuk lakukan mekanisme transplantasi kornea.


5. Distrofi Fuchs Distrofi Fuchs disebutkan distrofi kornea adalah penyakit saat beberapa sel di susunan kornea mata alami pengurangan peranan atau mati dengan setahap. Beberapa sel ini berperan untuk memompa cairan dari kornea supaya terus bersih.


Saat beberapa sel di susunan kornea itu mati, cairan di kornea akan menimbun serta mengakibatkan kornea mata membesar. Mengakibatkan, pandangan bisa menjadi rabun atau kabur.


Di step awalnya, distrofi Fuchs dapat mengakibatkan keluh kesah pandangan kabur saat pagi hari. Tetapi, di step yang telah kronis, pasien situasi ini dapat alami masalah pandangan selama seharian. Disamping itu, distrofi Fuchs dapat memunculkan tanda-tanda berbentuk mata berasa mengganjal atau mungkin tidak damai serta gampang silau.


6. Pterygium Pterygium ialah penyakit mata yang diikuti dengan tumbuhnya selaput memiliki warna kekuningan atau kemerahan di bagian putih bola mata. Situasi ini bisa berlangsung di salah satunya atau ke-2 mata sekalian.


Bila tidak diobati, selaput ini makin lama dapat melebar serta tutup beberapa atau semua kornea mata. Saat telah tutup kornea mata, pterygium bisa mengakibatkan masalah pandangan atau pandangan ganda.


cara bermain judi slot online biar menang 7. Keratitis Keratitis ialah infeksi yang berlangsung di kornea mata. Penyakit ini umumnya berlangsung karena infeksi, luka, atau cedera di kornea mata. Keratitis bisa memunculkan tanda-tanda berbentuk mata merah, gampang silau, mata berasa ngilu serta membesar, mata berair, kehebohan mengganjal di mata, dan pandangan kabur.


Bila tidak selekasnya diatasi, keratitis dapat mengakibatkan kerusakan berat di kornea mata, contohnya ulkus kornea. Ini dapat menyebabkan masalah pandangan atau sampai kebutaan permanen.


8. Keratokonjungtivitis Keratokonjungtivitis ialah situasi saat kornea mata serta sisi dalam kelopak mata (konjungtiva) alami infeksi. Penyakit ini dapat berasal dari beberapa hal, seperti infeksi bakteri, virus, atau wajahit, reaksi alergi atau iritasi di mata, sampai masalah autoimun.


Tanda-tanda yang diakibatkan keratokonjungtivitis dapat bermacam, mencakup mata merah, kelopak mata bengap, mata berair serta berasa gatal, kehebohan mengganjal di mata, dan pandangan kabur.


Aksi yang Dilaksanakan oleh Dokter Mata Pakar Kornea serta Bedah Refraksi Untuk mengetahui serta menganalisis masalah pandangan mata yang dirasakan pasien, dokter akan lakukan beberapa macam kontrol mata yang mencakup kontrol pupil, pergerakan mata, retina serta saraf mata, desakan bola mata, dan kontrol refraksi mata.


Disamping itu, dokter dapat lakukan kontrol pendukung, misalnya:


Keratometri, untuk menghitung kelengkungan kornea dengan pertolongan alat yang dikenali untuk keratometer


Topography kornea, untuk menilai kekuatan mata dalam memusatkan sinar


Kontrol slit lamp, untuk mengecek situasi kornea, pupil, lensa, dan retina serta saraf mata dengan alat spesial seperti mikroskop


Dokter dapat lakukan test darah serta urine dan kontrol radiologi di mata, seperti photo Rontgen, USG, serta CT scan, untuk mengetahui abnormalitas serta menganalisis penyakit mata di pasien.


Sesudah analisis penyakit di pasien dikenali, dokter akan mengatasi penyakit itu dengan beberapa perlakuan di bawah ini:


Pemberian beberapa obat Dokter mata pakar kornea serta bedah refraktif bisa memberi resep beberapa macam obat sesuai penyakit mata yang dirasakan pasien serta pemicunya. Beberapa obat itu dapat berbentuk obat tetes mata atau obat minum.


Untuk contoh, dokter bisa memberi resep obat kortikosteroid untuk kurangi infeksi serta bengkak di mata, antibiotik untuk menangani infeksi bakteri di mata karena bakteri, dan antihistamin untuk menangani rasa gatal di mata karena alergi.


LASIK LASIK (laser in-situ keratomileusis) ialah mekanisme dengan pertolongan cahaya laser untuk melakukan perbaikan bentuk kornea mata. LASIK adalah salah satunya cara bedah refraktif untuk melakukan perbaikan pandangan di pasien rabun jauh, rabun dekat, serta astigmatisme.


Photorefractive keratectomy (PRK) Photorefractive keratectomy (PRK) ialah operasi refraksi kornea yang hampir sama dengan LASIK, tapi bertambah diperuntukkan ke pasien dengan kornea yang makin tipis. Di mekanisme PRK, dokter akan hilangkan serta buang epitel kornea di mata. Waktu pemulihan dari operasi PRK biasanya sedikit semakin lama dibanding mekanisme LASIK.


LASEK LASEK (laser epthelial keratomileusis) ialah macam dari PRK. Kedua-duanya mempunyai hasil serta efek yang serupa. Namun di LASEK dokter akan hilangkan serta kembalikan jaringan epitel kornea di mata. Mekanisme ini dapat dilaksanakan untuk menangani rabun jauh, rabun dekat, mata silinder, serta presbiopi.


Penempatan lensa mata permanen Operasi refraksi kornea tidak bisa dilaksanakan di pasien dengan penyakit mata spesifik, seperti katarak serta kerusakan berat di jaringan kornea mata. Dalam ini, dokter akan merekomendasikan pasien untuk jalani operasi pergantian lensa mata supaya kualitas penglihatannya lebih baik.


Peletakan lensa permanen menyertakan pemakaian lensa bikinan untuk gantikan lensa mata. Dalam mekanisme ini, tidak ada jaringan yang diangkat hingga pemulihan bertambah singkat dibanding operasi refraksi kornea yang lain.


Keratoplasty Keratoplasty atau transplantasi kornea ialah operasi pergantian kornea mata yang rusak dengan kornea mata yang sehat. Mekanisme ini umumnya dilaksanakan dengan obat bius lokal. Operasi ini umumnya dilaksanakan di masalah kerusakan kornea mata permanen, contohnya ulkus kornea, keratokonus, serta distrofi Fuchs.


Kapan Harus ke Dokter Mata Pakar Kornea serta Bedah Refraktif? Anda kemungkinan mendapatkan referensi dari dokter umum atau dokter mata untuk memeriksa diri ke dokter mata pakar kornea serta bedah refraktif. Ini umumnya dilaksanakan bila Anda alami gejala-gejala berikut:


Ada kilatan sinar di salah satunya atau ke-2 mata


Ada bayangan seperti gorden di pandangan


Mata berasa ngilu serta berkunang-kunang


Sakit di kepala


Tidak dapat lihat benar-benar atau buta


Hal-Hal yang Perlu Disiapkan Sebelumnya Konsultasi ke Dokter Mata Pakar Kornea serta Bedah Refraktif Supaya kontrol serta perlakuan yang dilaksanakan oleh dokter mata pakar kornea serta bedah refraktif bisa berjalan secara lancar, ada banyak penyiapan yang seharusnya Anda kerjakan, yakni:


Buat catatan berkaitan kisah penyakit mata dan perlakuan klinis yang sempat dilaksanakan, termasuk juga tipe beberapa obat, suplemen, serta obat herbal yang sedang dipakai.


Buat daftar pertanyaan untuk diberi pertanyaankan ke dokter, seperti opsi perlakuan untuk menangani penyakit yang dirasakan, efek dari perlakuan itu, serta prediksi ongkos yang dibutuhkan.


Tekankan rumah sakit tujuan sudah kerja sama juga dengan BPJS atau asuransi yang Anda pakai, bila ingin manfaatkan BPJS atau asuransi.


Kontrol teratur ke dokter mata benar-benar disarankan bila Anda mempunyai beberapa faktor yang bisa tingkatkan efek terserang masalah pandangan. Kontrol seharusnya dilaksanakan dengan teratur supaya masalah pandangan mata bisa diketahui sedini kemungkinan.